Kisah Ku di Hari Minggu



Minggu, hari yang paling saya dan teman-teman saya sukai. Pada hari itu, kami bisa terlepas dari rutinitas sehari-hari. Pada hari itu, kami seperti biasa bangun pagi dan melaksanakan shalat shubuh berjamaah, lalu dilanjutkan dengan kegiatan mengaji. Setelah kegiatan mengaji ini, kami lalu melakukan kegiatan yang hanya bisa kami lakukan bersama-sama setiap hari minggu,yakni olahraga bersama di lanjutkan dengan berwisata alam dan masak juga makan bersama di tonjong. Untuk itu, setelah selesai mengaji kami lalu kembali ke rumah masing-masing untuk mengganti pakaian muslim menjadi pakaian untuk olahraga.Setelah itu kami kembali berkumpul di halaman masjid tempat kami shalat shubuh berjamaah dan mengaji.
Setelah semuanya berkumpul, kami langsung lari pagi menuju ke lapang sepak bola kecamatan parakansalak. Disana, pada hari minggu banyak sekali orang-orang yang datang untuk berolahraga bersama keluarganya, teman-temannya, dan ada siswa sd yang sedang berlatih olahraga bersama gurunya. Disana, kami biasanya berolahraga dengan bermain sepak bola atau bermain bola voli. Kami melakukan olahraga ini hingga pukul 08.00 WIB atau 09.00 WIB. Setelah berolahraga, kami lalu kembali kerumah masing-masing untuk mengambil perbekalan seperti air minum, beras, panci, wajan, sayuran dan ikan mentah untuk nanti kita masak dan kita makan bersama di tonjong.
Untuk menuju ke tonjong, kami harus melalui jalur pejalan kaki yang cukup berliku dan terjal. Tapi hal ini tidak membuat kami merasa lelah, karena selama perjalanan ke sana kami, kami bisa menikmati segarnya udara di wilayah pegunungan dan disepanjang jalan terdapat pemandangan yang sangat indah dan mengagumkan. Kami biasanya melewati bukit tempat perkebunan teh. Dari sana kami bisa melihat pemandangan indah berupa perkebunan teh lainnya yang terdapat di daerah perbukitan dan kami juga bisa melihat danau sukarame yang terlihat indah karena di kelilingi oleh perkebunan teh dan dengan keadaan alamnya yang masih alami. Selain pemandangan yang indah, kami juga bisa melihat beberapa bangunan bersejarah peninggalan zaman kolonial belanda, seperti pabrik teh, “gedong koneng” yang merupakan gedung tempat diadakannya pertemuan pada zaman kolonial belanda dan sekarang masih terawat dengan baik dan masih di gunakan oleh masyarakat sekitar untuk mengadakan acara pernikahan, acara seminar, dan rapat-rapat oleh pengurus kecamatan dan desa.
Setelah sampai di tonjong, kami biasanya beramai-ramai berenang terlebih dahulu,setelah itu di lanjutkan dengan masak dan makan bersama-sama dengan perbekalan yang kami bawa. Setelah makan bersama kami lalu membereskan tempat yang sudah kami gunakan dan membersihkan tempat yang kami gnakan dari sampah-sampah yang akan kami buang. Namun ada juga pengunjung yang sengaja membuang sampah sembarangan disitu, padahal mereka sudah gratis datang kesitu, bisa menikmati tempat yang sangat indah, airnya yang jernih dan sejuk, alamnya yang asri dan masih alami, tapi mereka malah sengaja ingin merusaknya. Padahal sudah sangat jarang bisa di temukan tempat seperti itu, bisa gratis datang ke tempat itu, bisa datang kapan saja semau kita, dan kita bisa menikmati alam yang indah, tapi mereka tidak mau menjaga keasrian tempat itu. Kami biasanya pulang dari tonjong sekitar pukul 11.00 WIB dan sampai di rumah pukul 11.45 WIB. Dan kami biasanya menghabiskan siang hari untuk tidur merelaksasikan tubuh kami setelah melakukan kegiatan yang cukup banyak menghabiskan tenaga.
Selain ke tonjong, kami juga sering berkemah di tempat pemandian air panas yang terdapat di dekat muara dari tonjong.Kami biasanya pergi berkemah pada hari sabtu sore dan kembali kerumah pada minggu sore pula. Untuk mencapai kesana, itu harus menempuh jarak yang cukup jauh dan dengan medan jalannya yang hanya bisa di lalui oleh prjalan kaki karena harus melewati sungai dan jalan setapak yang menanjak dan berliku. Namun perjalanan ke sana kami nikmati karena membangkitkan jiwa berpetualang kami. Selain kegiatan diatas, juga masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang biasa kami lakukan untuk mengisi hari minggu seperti memancing, bermain futsal, menonton film, bermain playstation, dan yang lainnya. Sekian kisah dari saya, pastinya masih kurang bagus ceritanya dan sedikit tidak nyambung, hehehe…………. Maklum lagi belajar menulis cerita.
Nah, buat para SIAD READER(sebutan untuk pembaca setia SIAD,maksain banget ya, hehe….)  yang jago nulis bisa kritikin nih cerita, asal kritikannya pake bahasa-bahasa yang sopan ya, hehe………
Dan buat SIAD READER yang punya tulisan atau cerita kayak gini dan mau tulisannya di muat di blog ini, bisa kirim tulisan atau ceritamu ke e-mail kafimaulana95@gmail.com
OK deh kalau gitu, di tunggu ya kritikan dan tulisannya, hehe…………

Benarkah 5 hal ini sering membuat bingung otak???


Otak menolak untuk memikirkan bentuk 4 dimensi, mekanika kuantum atau alam semesta yang tak terbatas dan sulit dimengerti. Materi abu-abu pada otak sebenarnya ahli dalam pengolahan data dari sistem indra dan pengalaman hidup sehari-hari. Namun, ada beberapa pengecualian yang mencolok.

Tahukah anda bahwa ternyata hal-hal yang biasa kita lakukan sehari-hari ini bisa membuat otak kita menjadi bingung?

1. Pintu
Tampaknya hampir semua orang pernah berjalan ke sebuah ruangan untuk tujuan tertentu, namun tiba-tiba lupa begitu saja. Mengapa itu bisa terjadi? Ternyata, pintu adalah  penyebab atas penyimpangan memori ini.
Para psikolog di University of Notre Dame menemukan bahwa melewati pintu memicu apa yang disebut dengan 'batas peristiwa' di dalam pikiran, yaitu hal yang memisahkan suatu pikiran dan kenangan dari pikiran berikutnya. Analoginya seperti keluar melalui pintu keluar setelah melihat film di bioskop.

2. Bunyi Alarm
Bunyi alarm jam, suara sirine kebakaran atau bunyi reminder memang sangat mengganggu. Suara secara alami diciptakan oleh transfer energi dan berasal dari satu objek yang bertemu dengan objek lain, misalnya tongkat memukul drum.
Suara alarm yang mengganggu ini layaknya mobil yang bergerak dengan kecepatan 100 km/jam kemudian tiba-tiba menabrak dinding namun tak pernah berhenti. Suara ini tidak berubah dari waktu ke waktu dan tidak hilang sehingga otak bingung mengenalinya dan dari mana asalnya.

3. Foto
Kita secara sadar melihat foto, tapi otak bawah sadar kita tidak sepenuhnya bisa memisahkan diri dari benda atau orang di dalam foto.
Penelitian menunjukkan bahwa orang jauh kurang akurat ketika melemparkan anak panah kepada foto bayi atau orang yang disukai daripada ketika melemparkan anak panah kepada Hitler atau musuhnya. Peneliti lain menemukan bahwa orang mulai berkeringat deras ketika diminta memotong foto-foto barang berharganya semasa kanak-kanak.

4. Telepon
Seringkali kita merasa telepon bergetar di saku atau tas atau tiba-tiba memeriksa apakah ada panggilan pesan yang masuk, namun ternyata kosong. Fenomena ini disebabkan karena otak salah menyimpulkan tanda dalam upaya memahami ketidakpastian hidup.
Pada zaman prasejarah, manusia sering keliru menyangka kayu yang meliuk-liuk sebagai ular. Saat teknologi semakin maju, otak masih sering salah menafsirkan gesekan kain sebagai isyarat panggilan telepon atau SMS.

5. Roda
Jika sering memperhatikan adegan film, kita akan melihat roda mobil seolah-olah berputar mundur. Hal ini disebabkan karena kamera mengambil gambar diam dari sebuah adegan pada tingkat yang terbatas sehingga otak mengisi kesenjangan antar gambar dengan menciptakan ilusi gerak yang berkelanjutan.
Otak kita secara efektif membuat film sendiri dari dunia luar, tetapi tidak selalu memiliki frame yang cukup cepat untuk merasakan roda berputar dengan semestinya.





Profil Tokoh Dunia



Peletak dasar-dasar ilmu bedah modern itu bernama Al-Zahrawi (936 M-1013 M). Orang barat mengenalnya sebagai Abulcasis. Al-Zahrawi adalah seorang dokter bedah yang amat fenomenal. Karya dan hasil pemikirannya banyak diadopsi para dokter di dunia barat. “Prinsip-prinsip ilmu kedokteran yang diajarkan Al-Zahrawi menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di Eropa,” ujar Dr. Campbell dalam History of Arab Medicine.


Ahli bedah yang termasyhur hingga ke abad 21 itu bernama lengkap Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al-Zahrawi. Ia terlahir pada tahun 936 M di kota Al-Zahra, sebuah kota berjarak 9,6 km dari Cordoba, Spanyol. Al-Zahrawi merupakan keturunan Arab Ansar yang menetap di Spanyol. Di kota Cordoba inilah dia menimba ilmu, mengajarkan ilmu kedokteran, mengobati masyarakat, serta mengembangkan ilmu bedah bahkan hingga wafat.

Kisah masa kecilnya tak banyak terungkap. Sebab, tanah kelahirannya Al-Zahra dijarah dan dihancurkan. Sosok dan kiprah Al-Zahrawi baru terungkap ke permukaan, setelah ilmuwan Andalusia Abu Muhammad bin Hazm (993M-1064M) menempatkannya sebagai salah seorang dokter bedah terkemuka di Spanyol. Sejarah hidup alias biografinya baru muncul dalam Al-Humaydi’s Jadhwat al Muqtabis yang baru rampung setelah enam dasa warsa kematiannya.

Al-Zahrawi mendedikasikan separuh abad masa hidupnya untuk praktik dan mengajarkan ilmu kedokteran. Sebagai seorang dokter termasyhur, Al-Zahrawi pun diangkat menjadi dokter istana pada era kekhalifahan Al-Hakam II di Andalusia. Berbeda dengan ilmuwan muslim kebanyakan, Al-Zahrawi tak terlalu banyak melakukan perjalanan. Ia lebih banyak mendedikasikan hidupnya untuk merawat korban kecelakaan serta korban perang.

Para dokter di zamannya mengakui bahwa Al-Zahrawi adalah seorang dokter yang jenius terutama di bidang bedah. Jasanya dalam mengembangkan ilmu kedokteran sungguh sangat besar. Al-Zahrawi meninggalkan sebuah ‘harta karun’ yang tak ternilai harganya bagi ilmu kedokteran yakni berupa kitab Al-Tasrif li man ajaz an-il-talil—sebuah ensiklopedia kedokteran. Kitab yang dijadikan materi sekolah kedokteran di Eropa itu terdiri dari 30 volume.

Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al-Zahrawi secara rinci dan lugas mengupas tentang ilmu bedah, orthopedic, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara umum. Ia juga mengupas tentang kosmetika. Al-Zahrawi pun ternyata begitu berjasa dalam bidang kosmetika. Sederet produk kosmetika seperti deodorant, hand lotion, pewarna rambut yang berkembang hingga kini merupakan hasil pengembangan dari karya Al-Zahrawi.

Popularitas Al-Zahrawi sebagai dokter bedah yang andal menyebar hingga ke seantero Eropa. Tak heran, bila kemudian pasien dan anak muda yang ingin belajar ilmu kedokteran dari Abulcasis berdatangan dari berbagai penjuru Eropa. Menurut Will Durant, pada masa itu Cordoba menjadi tempat favorit bagi orang-orang Eropa yang ingin menjalani operasi bedah. Di puncak kejayaannya, Cordoba memiliki tak kurang dari 50 rumah sakit yang memberikan pelayanan prima.

Sebagai seorang guru ilmu kedokteran, Al-Zahrawi begitu mencintai murid-muridnya. Dalam Al-Tasrif, dia mengungkapkan kepedulian terhadap kesejahteraan siswanya. Al-Zahrawi pun mengingatkan kepada para muridnya tentang pentingnya membangun hubungan yang baik dengan pasien. Menurut Al-Zahrawi, seorang dokter yang baik haruslah melayani pasiennya sebaik mungkin tanpa membedakan status sosialnya.

Dalam menjalankan praktik kedokterannya, Al-Zahrawi menanamkan pentingnya observasi tertutup dalam kasus-kasus individual. Hal itu dilakukan untuk tercapainya diagnosis yang akurat serta kemungkinan pelayanan yang terbaik. Al-Zahrawi pun selalu mengingatkan agar para dokter berpegang pada norma dan kode etik kedokteran, yakni tak menggunakan profesi dokter hanya untuk meraup keuntungan materi.

Menurut Al-Zahrawi profesi dokter bedah tak bisa dilakukan sembarang orang. Pada masa itu, dia kerap mengingatkan agar masyarakat tak melakukan operasi bedah kepada dokter atau
dukun yang mengaku-ngaku memiliki keahlian operasi bedah. Hanya dokter yang memiliki keahlian dan bersertifikat saja yang boleh melakukan operasi bedah. Mungkin karena itulah di era modern ini muncul istilah dokter spesialis bedah (surgeon).

Kehebatan dan profesionalitas Al-Zahrawi sebagai seorang ahli bedah diakui para dokter di Eropa. “Tak diragukan lagi, Al-Zahrawi adalah kepala dari seluruh ahli bedah.” Ucap Pietro Argallata. Kitab Al-Tasrif yang ditulisnya lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard of Cremona pada abad ke-12 M. Kitab itu juga dilengkapi dengan ilustrasi. Kitab itu menjadi rujukan dan buku resmi sekolah kedokteran dan para dokter serta ahli bedah Eropa selama lima abad lamanya pada periode abad pertengahan.

Sosok dan pemikiran Al-Zahrawi begitu dikagumi para dokter serta mahasiswa kedokteran di Eropa. Pada abad ke-14, seorang ahli bedah Perancis bernama Guy de Chauliac mengutip Al-Tasrif hampir lebih dari 200 kali. Kitab Al-Tasrif terus menjadi pegangan para dokter di Eropa hingga terciptanya era Renaissance. Hingga abad ke-16, ahli bedah berkebangsaan Prancis, Jaques Delechamps (1513M-1588M) masih menjadikan Al-Tasrif sebagai rujukan.

Al-Zahrawi tutup usia di kota Cordoba pada tahun 1013M—dua tahun setelah tanah kelahirannya dijarah dan dihancurkan. Meski Cordoba kini bukan lagi menjadi kota bagi umat Islam, namun namanya masih diabadikan menjadi nama jalan kehormatan yakni ‘Calle Albucasis’. Di jalan itu terdapat rumah nomor 6 –yakni rumah tempat Al-Zahrawi pernah tinggal . Kini rumah itu menjadi cagar budaya yang dilindungi Badan Kepariwisataan Spanyol.

Sang penemu puluhan alat bedah modern
Selama separuh abad mendedikasikan dirinya untuk pengembangan ilmu kedokteran khususnya bedah, Al-Zahrawi telah menemukan puluhan alat bedah modern. Dalam kitab Al-Tasrif, ‘bapak ilmu bedah’ itu memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah yang dimilikinya. Di antara ratusan koleksi alat bedah yang dipunyainya, ternyata banyak peralatan yang tak pernah digunakan ahli bedah sebelumnya.

Menurut catatan, selama karirnya Al-Zahrawi telah menemukan 26 peralatan bedah. Salah satu alat bedah yang ditemukan dan digunakan Al-Zahrawi adalah catgut. Alat yang digunakan untuk menjahit bagian dalam itu hingga kini masih digunakan ilmu bedah modern. Selain itu, juga menemukan forceps untuk mengangkat janin yang meninggal. Alat itu digambarkan dalam kitab Al-tasrif.

Dalam Al-Tasrif, Al-Zahrawi juga memperkenalkan penggunaan ligature (benang pengikat luka) untuk mengontrol pendarahan arteri. Jarum bedah ternyata juga ditemukan dan dipaparkan secara jelas dalam Al-Tasrif. Selain itu, Al-Zahrawi juga memperkenalkan sederet alat bedah lain hasil penemuannya.

Peralatan penting untuk bedah yang ditemukannya itu antara lain, pisau bedah (scalpel), curette, retractor, sendok bedah (surgical spoon), sound, pengait bedah (surgical hook), surgical rod, dan specula. Tak cuma itu, Al-Zahrawi juga menemukan peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksa dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing dari tenggorokan serta alat untuk memeriksa telinga. Kontribusi Al-Zahrawi bagi dunia kedokteran khususnya bedah hingga kini tetap dikenang dunia.


resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut