Permainan IGO : Pengenalan Permainan

Apa yang ada dibenak kalian setelah membaca kata IGO ? Pasti pada bingung kan ? atau malah ada yang kepikiran tentang Indonesian Girls Only (IGO) ? Oh...No......JOmblo NgenES (padahal mimin sendiri jomblo,muehehehe...) postingan kali ini tidak akan membahas tentang itu. Terus apa dong yang di bahas ? Nah, kali ini SI AD bakal ngebahas tentang sebuah permainan papan yang bernama IGO atau juga dikenal dengan sebutan Go. Masih bingung ? CHECK IT DOT.....


Sumber Gambar : https://batuhitamputih.wordpress.com/2009/12/16/bijibatu-igo/
IGO atau biasa juga disebut GO merupakan salah satu permainan papan yang menuntut kita untuk berfikir untuk menyusun strategi dan mengalahkan lawan. IGO merupakan permainan kuna dari wilayah tiongkok yang sudah ada sejak 2.000 SM. Permainan ini sangat populer di wilayah Asia Timur. Namun, setelah dikembangkannya permainan ini melalui internet, kini permainan ini digemari hampir oleh semua orang diseluruh belahan dunia. Di Cina sendiri, permainan ini disebut dengan weiqi, dan di Korea permainan ini dinamai baduk. Di Indonesia sendiri, permainan ini biasa disebut dengan IGO atau GO. GO sendiri merupakan sebutan permainan ini dalam bahasa Inggris.

Di Indonesia, permainan ini peminatnya bisa dibilang cukup banyak, bahkan sudah ada federasinya lho... mimin sendiri mengenal permainan ini sudah cukup lama dan pertamakali mengetahui permainan ini dari sebuah anime. Ya mungkin kalian juga sudah banyak yang tau, anime yang mimin maksud adala anime berjudul Hikaru no Go. 


Anime Hikaru no Go
Sumber Gambar : http://www.deviantart.com/art/Hikaru-no-Go-8726367
Permainan ini dimainkan oleh dua orang di atas sebuah papan dan setiap pemain diberika batu atau bidak yang berbeda (Hitam dan Putih). Ukuran papan yang biasa digunakan dalam permainan ini adalah papan dengan ukuran 19x19 (19 gari horizontal dan 19 garis vertikal). Namun, papan ukuran 19x19 ini biasanya hanya digunakan untuk pertandingan dan oleh para profesional saja, untuk pemula yang ingin berlatih biasanya digunakan dulu papan berukuran 9x9 dan 13x13. Inti dari permainan ini yaitu mempertahankan wilayah dan merebut wilayah yang dikuasai lawan.
Papan permainan go ukuran 19x19 dan bidaknya
Sumber Gambar : http://id.wikihow.com/Bermain-Go

Permainan ini dimulai dengan langkah pertama dari bidak warna hitam lalu kemudian putih dan dilakukan secara bergantian hingga akhir permainan. Tidak seperti catur yang menaruh bidaknya di dalam kotak pada papan permainan, untuk IGO, kedua pemain harus meletakan bidaknya pada ditik-titik perpotongan dari gari horizontal dan vertikal serta pada titik garis di sudut dan sisi papan. Untuk menentukan pemenang dari permainan ini, yang mimin tahu, ada dua cara perhitungan, yang pertama sistem perhitungan dari Jepang dan sistem perhitungan Cina. Dalam sistem Jepang, pemenang ditentukan dari banyaknya jumlah wilayah yang dikuasai dan bidak yang kita tawan, sedangkan dalam peraturan Cina, pemenang ditentukan dari jumlah wilayah yang dikuasai dan bidak yang ada di papan. Wilayah yang di maksud bukanlah kotak kosong yang berada di wilayah kita, melainkan titik-titik kosong yang tidak di tempati bidak yang ada pada wilayah kita.

Peraturannya sangat sederhana bukan ? tapi ternyata perminan IGO ini lebih rumit dari pada semua permainan papan strategi yang lainnya ( catur, othelo, shogi, dll.). Para ilmuan memperkiakan bahwa posisi yang mungkin terjadi pada permainan IGO pada papan ukuran 19x19 adalah 107.49x1048
(catur diperkirakan hanya 1050).

Mungkin sekian dulu untuk postinga kali ini, untuk cara-cara dan teknik-teknik permainan nanti akan ada di post selanjutnya. Untuk yang ada di wilayah Jakarta dan Sekitarnya, jika ingin bermain IGO bisa langsung datang ke markasnya di Lotte Shoping Avenue lt. 5, Jl. Professor Doktor Satrio Kav. 3-5, Karet Kuningan, Setiabudi, D.K.I. Jakarta atau bisa juga secara olnine di alamat online-go.com (kalau main di online-go, add mimin jadi teman ya, akun mimin namanya Kmau, muehehehe...)

Mengenal Agama dan Penganut Agama Sunda Wiwitan

Suku Baduy yang berada di Provinsi Banten, memeluk satu agama yang sering disebut sebagai agama Sunda Wiwitan. Mungkin, masih banyak dari kita yang belum tahu dan bertanya - tanya apa itu agama Sunda Wiwitan ? siapa penganutnya ? berada di daerah mana saja ? bagaimana kehidupan para penganutnya ?
ok, untuk menjawab semua pertanyaan itu, SI AD sudah merangkum berbagai informasi dari berbagai sumber terkait agama Sunda Wiwitan ini, berikut liputannya,

Agama Sunda Wiwitan

Jika dilihat dari segi bahasa, Sunda Wiwitan berasal dari kata 'Sunda' yang merujuk kepada etnis sunda yang berasal dari Jawa Barat dan  kata 'Wiwitan' yang berasal dari kata ngawitan atau dalam bahasa indonesia berarti memulai atau mulai yang juga bisa di artikan permulaan, awal, atau pertama. Jadi bisa di tarik kesimpulan bahwa Agama Sunda Wiwitan ini sebagai agama yang dianut oleh orang - orang sunda dari jaman dahulu atau yang sering disebut sebagai karuhun yang memulai etnis sunda ini.

Agama Sunda Wiwitan ini merupakan agama yang berasal dari tanah sunda dan sudah ada sejak jaman dahulu. Agama ini juga tidak terpengaruh oleh persebaran atau masuknya agama - agama lain seperti islam, budha, hindu, dan kristen. Agama Sunda Wiwitan ini bisa disebut sebagai agama animisme dan dinamisme, karena para penganutnya mempercayai adaya kekuatan alam dan menghormati roh 'karuhun' atau tetua dan nenek moyang mereka. Namun, dalam agama ini juga mempercayai monoteisme purba, karena dalam ajararannya mereka mempercayai adanya tuhan yang maha kuasa dan tak berwujud yang sering mereka sebut sebagai Sang Hyang Kersa.

Ajaran sunda wiwitan terkandung dalam kitab Sang Hyang Siksakanda Ng Karesian  yang berasal dari  zaman kerajaan sunda dan berisi ajaran keagamaan, tuntunan moral, aturan, dan budi pekerti. Kitab ini disebut Kropak 630 di Perpustakaan Nasional Indonesia. Dalam cerita Parahyangan, ajaran ini disebut sebagai Jati Sunda.

Dalam agama ini, mereka mempercayai adanya 3 alam. Alam pertama yaitu Buana Nyungcung tempat bersemayamnya Sang Hyang Kersa, berada paling atas, Alam Kedua yaitu Buana Panca Tengah yang berada ditengah yang di huni oleh manusia dan ciptaan lainnya, Alam Ketiga yaitu Buana Larang yang tempatnya berada paling bawah, yaitu neraka.


Sejarah Sunda Wiwitan

Banyak sekali pendapat yang saling bertentangan mengenai asal usul agama sunda wiwitan dan pendirinya, namun dari berbagai sumber yang saya baca dan rangkum, ada 2 pendapat yang menurut saya sangat menarik untuk kita ketahui.

Yang pertama menyatakan bahwa ajaran sunda wiwitan merupakan agama etnis sunda yang sudah ada sejak jaman dulu sebelum agama lain masuk ke nusantara. Sedangkan, pendapat yang kedua yaitu menyatakan bahwa sebenarnya agama Sunda Wiwitan ini merupakan ajaran agama islam yang pertama kali disebarkan oleh seorang bernama Madrais. Ia menerjemahkan al- qur'an kedalam bahasa sunda yang kemudian di sebar luaskan di kalangan etnis sunda. Alasan menyebarkan al-qur'an dalam bahasa sunda karena dia takut menyebarkan agama islam secara terang - terangan karena dilarang oleh para penjajah saat itu yang menyebarkan ajaran kristen.

Semakin lama pengikut ajaran Madrais semakin banyak. Hal ini membuat khawatir penjajah, kemudian Madrais diasingkan ke daerah maluku. Akhirnya Mandrais digantikan oleh anaknya dalam memimpin para pengikutnya, kemudian cucunya Madrais yang menggantikan ayahnya sebagai penerus, menamakan ajaran mereka dengan nama cara karuhun urang  yang lama kelamaan berubah menjadi Sunda Wiwitan.

Penganut

Para penganut ajaran/agama sunda wiwitan ini tersebar di beberapa daerah di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, diantaranya di daerah Kanekes-Lebak Banten; Cisolok-Sukabumi Cipta Gelar Kasepuhan Banten Kidul, Kampung Naga, Cirebon, dan Cigugur-Kuningan.

Saat ini, penganut agama ini sangatlah sedikit. Banyak dari para penganutnya yang berpindah agama ke agama lain dikarenakan berbagai alasan terutama masalah status sosial. Karena agama Sunda Wiwitan ini tidak termasuk kedalam agama yang diakui oleh negara seperti halnya agama Islam, Hindu, Budha, dan Kristen, para penganutnya agama sunda wiwitan ini seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak meyenangkan, mengalami diskriminasi, dan dikesampingkan dalam kehidupan sosialnya oleh para penganut agama lain. Hal ini berlanjut hinggan saat ini dari masa orde baru.



resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut