RESUME BUKU
PERSEPSI-PERSEPSI BERBAHAYA
UNTUK
MENGHANTAM ISLAM DAN MENGOKOHKAN PERADABAN BARAT
Dominasi
Negara-negara barat kafir yang dimotori AS untuk menguasai dunia bukan saja
merambah di bidang politik, ekonomi, dan militer melainkan juga bidang pemikiran.
Serangan barat yang dilontarkan terhadap kaum muslimin melalui pemikiran jauh
lebih berbahaya karena bentuknya tidak kasat mata dan langsung mempengaruhi
pola pikir maupun pola sikap umat islam. Untuk menghadapi serangan pemikiran,
hanya dapat dilawan dengan pemikiran juga.
Buku ini
mengungkap kerusakan pemikiran-pemikiran yang diontarkan barat, seperti dialog
antar agama, pluralism, fundamentalisme, dan sejenisnya. Dengan harapan kaum
muslimin menyadari bahaya pemikiran-pemikiran tersebut, sekaligus mencampakan
pemikiran jahat yang berasal dari negara-negara kafir barat yang senantiasa
ingin menghancurkan islam dan kaum muslimin.
Contohnya
seperti persepsi mereka tentang makna terorisme. Dalam sebuah seminar tahun
1979, dinas intelijen Amerika dan dinas intelijen Inggris telah menyepakati
bahwa terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk melawan
kepentingan-kepentingan sipil guna mewujudkan taeget-target politis. Setelah
seminar itu, ditetapkanlah berbagai hokum dan undang-undang dibuat untuk menerangkan
kategori berbagai gerakan, kelompok, dan partai yang melakukan aksi terorisme,
serta untuk menentukan negara-negara mana yang mensponsori terorisme. Dari
tinjauan global terhadap berbagai undang-undang dan hokum yang berkaitan debgab
terorisme, tampak jelas bahwa semua peraturan itu tidak mendalam, dan tunduk
pada orientasi politik dari negara-negara yang membuatnya. Sebagai contoh, kita
melihat amerika menganggap pembunuhan Indira Gandhi sebagai aksi terorisme,
sementara pembunuhan raja Faisal dan presiden Kennedy tidak dianggap aksi
terorisme.
Sejak decade
70-an, Amerika memang telah merekayasa
opini umum internasional dan regional (di Amerika) untuk melawan terorisme,
seperti yang kita lihat dan melawan orang yang di cap sebagai teroris. Amerika telah
mengeksploitasi aksi-aksi yang dilakukan untuk merealisasikan target-target
sipil, baik yang dilakukan oleh berbagai gerakan politik atau gerakan militer
yang tidak mempunyai hubungan dengan amerika, maupun yang dilakukan oleh
berbagai gerakan yang mempunyai hubungan dengan Amerika (CIA).Banyak dokumen
yang menerangkan bahwa aksi-aksi yang dicap sebagai aksi terorisme sebenarnya
didalangi oleh intel-intel CIA sendiri, seperti pembajakan pesawat TWA di
Beirut pada awal 80-an lalu.
Selain
terorisme, upaya untuk menghancurkan dan mencengkram umat islam juga dilakukan
melalui cara yaitu mengadakan dialog antar agama. Gagasan tersebut menyerukan
upaya untuk membentuk semacam agama baru yang sengaja direkayasa.dengan begitu
kaum muslimin diharapkan mau menganutnya sebagai pengganti agama islam.selain
itu, ada juga prinsip jalan tengah (sikap moderat),dan fundamentalisme.
0 comments:
Post a Comment